Jasa Website Berita Online

Bumi Diam-Diam Ngebut, Hari-Hari Kita Makin Pendek di Juli–Agustus 2025!

author photo Sabtu, Juli 05, 2025



SHARE YA KAK!, Jakarta — Bulan Juli dan Agustus 2025 diprediksi bakal terasa lebih cepat dari biasanya. Penyebabnya bukan cuma padatnya aktivitas, melainkan karena Bumi benar-benar berputar sedikit lebih cepat. Ilmuwan mencatat bahwa rotasi Bumi pada periode ini mengalami percepatan, mempersingkat durasi hari dalam hitungan milidetik.

Dilansir dari Kontan.co.id, pada 5 Agustus 2025, panjang hari diperkirakan berkurang sekitar 1,51 milidetik dari rata-rata normal. Fenomena ini membuat waktu secara fisik menjadi lebih singkat, meski tidak sampai mengubah kalender.

"Rotasi Bumi yang lebih cepat dari biasanya terjadi secara sporadis dan belum bisa dijelaskan sepenuhnya," tulis SukabumiUpdate.com mengutip pernyataan ilmuwan internasional. Secara teori, rotasi Bumi justru seharusnya melambat karena tarikan gravitasi Bulan, namun dalam beberapa tahun terakhir tren ini justru berbalik.

Para peneliti menduga ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab, seperti perubahan distribusi massa Bumi akibat mencairnya es di kutub, aktivitas seismik, hingga dinamika kompleks di inti planet. Namun hingga kini, belum ada jawaban pasti.

Di sisi lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada Juni hingga Agustus 2025. Dalam pembaruan prediksi musim, BMKG menyebut bahwa beberapa wilayah Indonesia bahkan akan mengalami kemarau yang lebih pendek dari biasanya.

Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa percepatan rotasi Bumi tidak berpengaruh terhadap durasi bulan dalam kalender. "Hari-hari terasa lebih cepat karena perubahan rotasi Bumi berskala sangat kecil, tidak sampai mengubah sistem penanggalan," ujar BMKG dalam rilis resminya, dikutip dari laman www.bmkg.go.id.

Fenomena ini juga berdekatan dengan momen aphelion, yakni saat Bumi berada pada titik terjauh dari Matahari. Meski tidak berdampak langsung pada rotasi, aphelion sering dikaitkan dengan perubahan distribusi energi dan kondisi atmosfer.

Beberapa ilmuwan menyebut percepatan ini tidak membahayakan secara langsung. Namun dalam jangka panjang, perubahan rotasi bisa berdampak pada sistem navigasi berbasis satelit, sistem waktu atomik, hingga teknologi GPS.

Dengan demikian, jika hari-hari di Juli dan Agustus ini terasa makin sempit, itu bukan sekadar efek psikologis. Bumi memang sedang "ngebut" secara literal.

(Red/Vendetta)

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online