Jasa Website Berita Online

Daya Beli Anjlok, Pasar Rakyat Sepi: Pedagang Menjerit di Tengah Krisis

author photo Jumat, Mei 16, 2025



SHARE YA KAK!, Jakarta - Memasuki pertengahan 2025, krisis daya beli masyarakat Indonesia kian terasa. Di berbagai pasar rakyat, mulai dari Jakarta hingga daerah penyangga, pedagang mengeluhkan penurunan omzet hingga lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lapak-lapak yang dulunya ramai, kini nyaris kosong pembeli.

Menurut laporan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), daya beli warga Jakarta selama Lebaran 2025 turun drastis hingga 25 persen. Penurunan ini disebut sebagai yang terburuk dalam lima tahun terakhir. Kondisi serupa juga dialami di pasar tradisional seperti Tanah Abang, di mana pedagang tekstil melaporkan penjualan anjlok meski berada di puncak musim Ramadan dan Lebaran.

Lesunya ekonomi nasional berdampak langsung pada konsumsi rumah tangga. Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyebutkan bahwa stagnasi upah, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), dan inflasi harga bahan pokok menjadi penyebab utama melemahnya konsumsi masyarakat. Bahkan, banyak konsumen dari kelas menengah bawah kini memilih menahan belanja dan lebih fokus menabung atau memenuhi kebutuhan pokok.

Bank Indonesia juga mencatat penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dalam tiga bulan berturut-turut hingga Maret 2025. Hal ini mencerminkan meningkatnya pesimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi mendatang, memperburuk siklus konsumsi yang telah lesu.

Para pedagang pasar berharap pemerintah mengambil langkah nyata, bukan hanya dengan program bantuan sosial, tapi juga kebijakan yang mampu menggerakkan kembali ekonomi sektor riil.

“Kalau begini terus, bisa-bisa kami gulung tikar,” keluh Rudi, seorang pedagang sayur di Pasar Senen.

(Red/Vendetta)

Sumber: KMPS, RPBK, KTDT

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online