Jasa Website Berita Online

Bertahan atau Buka Usaha Baru? Pedagang Dihimpit Daya Beli yang Terjun Bebas

author photo Kamis, Mei 15, 2025


SHARE YA KAK!
, Jakarta - Sepanjang 2024 hingga pertengahan 2025, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi tantangan berat akibat daya beli masyarakat yang terus melemah. Survei Indonesia Industry Outlook 2025 mencatat, hampir 49% kelas menengah mengurangi konsumsi karena penghasilan stagnan dan tekanan biaya hidup yang makin tinggi (sumber: Gaji.id, 14 Januari 2025).

Penurunan ini berdampak langsung pada pendapatan pedagang kecil, warung, toko kelontong, hingga pelaku usaha daring. Indeks Bisnis UMKM BRI menunjukkan penurunan signifikan pada triwulan III-2024, dari 109,9 menjadi 102,6. Meski masih berada di zona ekspansif, perlambatan ini mencerminkan situasi pasar yang lesu. Banyak pelaku usaha melaporkan omzet turun hingga 50%, bahkan lebih, usai momen Ramadan dan Lebaran yang biasanya menjadi puncak penjualan (sumber: Kompas.com, 5 November 2024).

Di lapangan, dilema mulai menghantui: tetap bertahan dengan usaha lama yang makin sepi pembeli atau mencoba peruntungan baru di sektor lain yang belum tentu lebih baik. Pedagang pasar tradisional, penjual makanan kaki lima, hingga pelaku UMKM online mengeluhkan hal serupa—barang tak laku, pembeli hanya bertanya tanpa membeli.

Sementara itu, pilihan membuka usaha baru pun bukan tanpa risiko. Modal makin tipis, biaya sewa tetap tinggi, dan konsumen masih menahan belanja. Banyak yang akhirnya memilih bertahan sambil merampingkan biaya operasional, memberhentikan pegawai, atau berjualan secara daring dengan harapan jangkauan pasar lebih luas.

Meski pemerintah meluncurkan berbagai stimulus dan program pendampingan, pelaku usaha menilai belum ada dampak signifikan terhadap omzet harian. Harapan masih menggantung pada perbaikan ekonomi riil yang terasa langsung di kantong masyarakat, bukan sekadar data pertumbuhan nasional (sumber: Katadata.co.id, 2 Januari 2025).

Pedagang kecil kini masih menanti langkah nyata pemerintah—kebijakan yang benar-benar menyentuh akar masalah, terutama untuk mengurai persoalan daya beli yang terus menurun. Karena tanpa itu, pilihan antara bertahan atau berpindah usaha tetap menjadi perjudian hidup di tengah ketidakpastian.

(Red/Vendetta)

Sumber: BSNS, KMPS, KTDT

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online