SHARE YA KAK!, Jakarta — Praktik rasuah di Indonesia kian “kreatif” dan terus membakar uang rakyat. Hingga Kuartal II 2025, sederet kasus megakorupsi kembali mencatatkan rekor kerugian negara dengan nilai fantastis. Dari dugaan suap perizinan, kredit fiktif, hingga penjarahan sumber daya alam, “liga” ini menunjukkan betapa kuatnya mental maling berjubah pejabat.
Berikut peringkat 9 besar Liga Klasemen Korupsi Kuartal II 2025, disusun dari yang terkecil hingga sang juara bertahan yang nilainya bikin geleng kepala:
Peringkat 9: Kemenaker – Rp 58 miliar
Modus: pemerasan dalam pengurusan izin Tenaga Kerja Asing (TKA) sejak 2019. KPK menyatakan dana haram mencapai sekitar Rp 53,7–58 miliar, dinikmati oleh pejabat hingga staf di Ditjen Binapenta Kemnaker .
Peringkat 8: Wilmar & Industri Kelapa Sawit – Rp 60 miliar
Diduga melakukan suap kepada hakim agung dan pihak pengadilan untuk memuluskan izin ekspor CPO senilai Rp 60 miliar .
Peringkat 7: Bank BJB – Ratusan Miliar Rupiah
Kasus pengadaan iklan fiktif dan sponsorship mencuat di Bank BJB. Kerugian negara diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah, dengan lima orang ditetapkan tersangka oleh KPK .
Peringkat 6: Thomas Lembong (Eks Menteri) – Rp 400 miliar
Mantan Kepala BKPM & Menteri Perdagangan ini didakwa dalam kasus impor gula yang merugikan negara Rp 400 miliar .
Peringkat 5: Bank Jatim Cabang Jakarta – Rp 569,4 miliar
Dana kredit fiktif di Bank Jatim cabang Jakarta dikucurkan ke proyek palsu, menyebabkan kerugian Rp 569,4 miliar .
Peringkat 4: Kemendikbudristek (Skandal Chromebook) – Rp 9,9 triliun
Pengadaan laptop sekolah dikritik karena mark-up dan adanya pengadaan fiktif—total proyek Rp 9,9 triliun menjadi sorotan publik dan Kejaksaan Agung .
Peringkat 3: LPEI (Indonesia Eximbank) – Rp 11,7 triliun
Kasus kredit ekspor fiktif digulung audit, total kerugian negara Rp 11,7 triliun, melibatkan debitur dan pejabat di internal bank .
Peringkat 2: PT Pertamina – Rp 193,7 triliun
Kejaksaan Agung menemukan praktik korupsi dalam impor minyak mentah, pengoplosan BBM, dan subsidi—total Rp 193,7 triliun hanya tahun 2023, dan potensi kerugian yang jauh lebih besar .
🥇 Peringkat 1: PT Timah – Rp 300 triliun
Juara bertahan korupsi nasional! Tata niaga timah selama periode 2015–2022 menjadi skandal besar dengan nilai kerugian negara Rp 300 triliun—yang terbesar dalam sejarah Indonesia.
Di tengah janji pemberantasan korupsi, rakyat berharap Liga Klasemen Korupsi ini benar-benar “dibubarkan” oleh penegak hukum. Tanpa penindakan tuntas, kerugian negara akan terus berulang, dan rakyat lagi-lagi menjadi korban.
Publik menunggu langkah tegas Kejaksaan Agung, KPK, dan BPK untuk memastikan kerugian negara benar-benar dipulihkan dan para “pemain liga” masuk bui, bukan hanya ganti jersey politik.
Pengamat antikorupsi menekankan, reformasi hukum harus nyata dan transparan. Jika tidak, “liga” ini akan tetap bergulir setiap tahun dengan pemain baru dan wasit yang sama lemahnya.
(Red/Vendetta)