Jasa Website Berita Online

Iran Buka Pintu Damai, Tapi Palestina Jadi Syarat Mutlak!

author photo Rabu, Juni 25, 2025



SHARE YA KAK!, Teheran — Di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, Iran akhirnya menyatakan kesiapan untuk menerima proposal gencatan senjata dari Amerika Serikat. Namun, komitmen itu tidak datang tanpa syarat. Iran menegaskan bahwa penghentian kekerasan hanya akan terjadi jika Israel terlebih dahulu menghentikan agresinya terhadap Palestina dan wilayah kedaulatan Iran.

Pernyataan tersebut terungkap dalam percakapan telepon antara Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Dalam unggahan resminya di platform X pada Selasa, 24 Juni 2025, Anwar menyampaikan bahwa Presiden Pezeshkian menyatakan kesiapan Iran untuk menghentikan serangan sebagai bentuk itikad baik terhadap perdamaian. Namun, hal itu hanya bisa diwujudkan jika ada penghentian total serangan Israel terhadap rakyat Palestina.

"Iran bersedia menghentikan serangan dan menerima perdamaian, dengan syarat Israel menghentikan serangan terhadap wilayah-wilayah kedaulatan Palestin dan Iran," ujar Anwar, mengutip pernyataan langsung Presiden Pezeshkian.

Langkah Iran ini menegaskan bahwa isu Palestina tetap menjadi inti dari setiap keputusan strategis negara tersebut. Pezeshkian bahkan meminta Anwar untuk menyampaikan posisi resmi Iran kepada negara-negara Muslim lainnya, seraya menegaskan bahwa dunia Islam harus memahami konteks sebenarnya dari tindakan militer Iran selama beberapa pekan terakhir.

Sikap tersebut juga merespons narasi yang menyudutkan Iran sebagai pihak agresor dalam konflik terbaru. Pezeshkian menegaskan, serangan yang dilakukan Iran—termasuk pembalasan ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar—bukan bentuk ekspansi kekuasaan, melainkan respons terhadap pelanggaran serius atas kedaulatan Iran serta solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terus dibombardir tanpa henti.

Dengan memasukkan Palestina dalam syarat gencatan senjata, Iran secara terbuka menunjukkan bahwa mereka tidak mencari damai secara sepihak. Damai, menurut Iran, harus disertai keadilan dan penghentian kekerasan terhadap warga sipil di Gaza dan wilayah Palestina lainnya.

Sementara itu, Israel menanggapi sikap Iran dengan nada keras. Pemerintah Israel menyebut Iran telah melanggar prinsip gencatan senjata dan bahkan menjanjikan "serangan balik besar-besaran" ke Teheran. Ketegangan pun kembali meningkat, seiring munculnya kekhawatiran bahwa konflik terbuka antara Iran dan koalisi AS-Israel bisa menyeret kawasan ke jurang perang besar.

Di tengah dinamika tersebut, Iran tetap bersikeras bahwa upaya perdamaian tidak akan bermakna jika penderitaan Palestina terus diabaikan. Bagi Iran, tidak ada gencatan senjata sejati jika rakyat Palestina masih terus dijadikan korban.

(Red/Vendetta)

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online