Jasa Website Berita Online

Ngomu Luncurkan Solusi Digital untuk Bertahan di Tengah Ancaman Perlambatan Ekonomi

Jumat, Juli 04, 2025


SHARE YA KAK!, Jakarta - Dari awal tahun hingga pertengahan tahun 2025 ini, sinyal perlambatan ekonomi masih terus terasa. Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi nasional hanya sebesar 4,87 persen pada kuartal pertama, angka yang lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang sempat mencapai 5,02 persen. Sementara itu, tingkat inflasi per Juni tercatat 1,87 persen secara tahunan, sedikit meningkat dari Mei yang hanya 1,6 persen. Di satu sisi, angka inflasi ini relatif terkendali. Namun di sisi lain, stagnasi daya beli dan pelemahan konsumsi masyarakat mencerminkan tekanan riil yang dihadapi rumah tangga di seluruh lapisan.

Kekhawatiran makin menguat ketika pasar keuangan Indonesia bergejolak pada pertengahan Maret. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok lebih dari 7 persen hanya dalam sepekan akibat gelombang aksi jual investor dan sentimen negatif terhadap kondisi fiskal. Rupiah pun ikut terpukul, melemah terhadap dolar AS hingga menyentuh level Rp16.300 per dolar. Situasi itu memaksa Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50 persen, mengesampingkan rencana pelonggaran moneter jangka pendek demi menjaga stabilitas nilai tukar.

Di tengah tekanan itu, masyarakat kelas menengah justru berada dalam posisi paling rentan. Pengeluaran meningkat, tabungan menipis, dan peluang kerja sampingan tak mudah ditemukan. Di sisi lain, banyak rumah tangga yang masih dibebani cicilan pinjaman atau biaya hidup untuk dua generasi: orang tua dan anak-anak. Sebagian mulai menunda investasi, menunda membeli aset, bahkan menunda keputusan besar seperti memiliki anak atau membeli rumah.

Merespons kekacauan ini, kanal edukasi finansial Ngomongin Uang (Ngomu) meluncurkan satu paket solusi digital yang menawarkan pendekatan strategis menghadapi ketidakpastian ekonomi: kombinasi dashboard spreadsheet keuangan yang interaktif, dua e-book edukatif, serta panduan praktis untuk menambah penghasilan di era digital.

Daftar Sekarang

Klik disini!


Alih-alih sekadar menyodorkan teori, Ngomu menyajikan alat konkret dalam bentuk spreadsheet keuangan terpadu yang dirancang sebagai pusat kendali seluruh aspek finansial pribadi. Di dalamnya terdapat fitur evaluasi kesehatan keuangan, pemantauan arus kas bulanan, kalkulasi dana darurat dan pensiun, perencanaan alokasi aset, serta simulasi cicilan rumah atau kendaraan. Format ini memungkinkan siapa pun—baik karyawan, pengusaha kecil, hingga pekerja lepas—mengelola keuangannya dengan lebih terukur.

Tak berhenti di situ, e-book utama dalam bundel ini membedah strategi bertahan di tengah ekonomi sulit. Buku tersebut membahas tuntas bagaimana struktur ekonomi 2025–2026 berbeda dari krisis sebelumnya. Ia mengulas sektor-sektor yang rawan terkena dampak dan sektor yang relatif bertahan, serta memberikan panduan membuat keputusan finansial yang lebih cermat. Topik seperti restrukturisasi utang, manajemen risiko investasi, hingga strategi pengeluaran harian menjadi pembahasan utama.

Bagi generasi sandwich—mereka yang menopang kehidupan anak dan orang tua sekaligus—e-book ini menyediakan bab khusus. Bagaimana menyusun ulang prioritas keuangan tanpa mengabaikan tanggung jawab, bagaimana mengatur pengeluaran kesehatan dan pendidikan, dan bagaimana menyiapkan masa depan dengan keterbatasan sumber daya.

Komponen ketiga dalam bundel ini adalah panduan penghasilan tambahan di era digital. Disusun secara sistematis, e-book ini menawarkan puluhan ide kerja sampingan lengkap dengan estimasi pendapatan, keterampilan yang dibutuhkan, platform untuk memulai, risiko pekerjaan, serta langkah pertama yang bisa diambil siapa saja. Dari menjadi asisten virtual, membuat konten digital, hingga membuka layanan berbasis keahlian—Ngomu mencoba membumikan potensi ekonomi digital bagi semua kalangan.

Paket ini menyasar masyarakat yang sadar bahwa tantangan ekonomi tidak bisa dihadapi dengan cara lama. Di era ketika harga kebutuhan pokok tidak stabil, lapangan kerja makin fleksibel namun tidak pasti, dan tekanan sosial makin tinggi, manajemen keuangan tak bisa lagi bersifat reaktif. Harus ada kesadaran, alat bantu, dan strategi yang terintegrasi.

“Tujuan kami bukan hanya memberi pemahaman, tapi memberi alat konkret untuk bergerak,” tulis tim Ngomu dalam keterangannya. “Kondisi ekonomi boleh tidak pasti, tapi keputusan kita bisa lebih pasti kalau kita siap.”

Dengan pendekatan praktis, aktual, dan berbasis data, solusi digital dari Ngomongin Uang hadir sebagai penyeimbang antara krisis dan kendali diri. Di tengah badai yang belum reda, siapa pun bisa belajar menavigasi keuangan pribadi dengan lebih tenang, lebih sistematis, dan lebih bijak.

(Red/Vendetta)
Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online