Jasa Website Berita Online

Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp80 Triliun, Sinyal Bahaya Konsumsi?

Selasa, Mei 13, 2025

SHARE YA KAK!, Jakarta - Awal tahun 2025 diwarnai lonjakan signifikan pada utang masyarakat Indonesia dari layanan pinjaman online (pinjol). Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dirilis Maret lalu, total utang pinjol warga RI tercatat mencapai Rp80,02 triliun, naik dari Rp76 triliun pada bulan sebelumnya. Kenaikan ini memperlihatkan lonjakan yang cukup tajam dalam waktu singkat, dan menimbulkan kekhawatiran akan ketahanan finansial masyarakat di tengah tekanan ekonomi.

Kenaikan utang ini terjadi menjelang momentum Lebaran, periode di mana konsumsi rumah tangga biasanya meningkat. CNN Indonesia mencatat, sebagian besar pinjaman digunakan untuk kebutuhan konsumtif jangka pendek, bukan untuk produktivitas seperti modal usaha. Hal ini membuat kondisi keuangan masyarakat makin rentan, terutama mereka yang berpenghasilan rendah dan tidak memiliki akses ke pinjaman formal dari perbankan.

Detikcom melaporkan bahwa outstanding pembiayaan P2P Lending secara nasional naik 28% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, tingkat kredit macet (TWP90) tetap stabil di kisaran 2,77%. Meski angka ini dianggap terkendali oleh OJK, para analis tetap mengingatkan agar pertumbuhan ini tidak dibiarkan tanpa pengawasan ketat, terutama mengingat masih minimnya literasi keuangan di masyarakat.

Fenomena ini menimbulkan dua sisi mata uang. Di satu sisi, pinjol menyediakan akses dana cepat bagi masyarakat yang membutuhkan. Namun di sisi lain, bunga tinggi dan sistem penagihan yang agresif dapat menjebak peminjam dalam lingkaran utang berkepanjangan.

Pakar keuangan menyarankan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan layanan pinjaman daring. Pemerintah dan otoritas terkait juga didorong untuk memperkuat regulasi, meningkatkan literasi keuangan, dan memperluas akses pembiayaan formal agar masyarakat tidak terjebak dalam pola konsumsi yang merugikan jangka panjang.

Kenaikan utang pinjol ini seolah menjadi cermin tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat. Di tengah harga-harga yang naik dan pendapatan yang stagnan, banyak orang akhirnya mengambil jalan pintas lewat utang daring. Jika tidak diantisipasi, situasi ini bisa memicu krisis utang mikro di lapisan masyarakat bawah.

Sumber: CNN, Detik

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online

Advertisement

Jasa Pembuatan Website Berita Online